“Always Grow
like Plants”
Mengartikan
sebuah kehidupan dalam hidup yang sempit dan kehidupan manusia yang tidak
pernah puas. Hidup adakalanya mengikuti seperti tumbuhan. Tenang, indah,
bermanfaat, dan sejuk. Ketika tumbuhan hidup, dia tumbuh menjadi lebih besar,
lebih hijau, lebih sejuk, dan lebih menenangkan. Dedaunannya menghasilkan
oksigen untuk siapapun yang bernapas. Batang dan tangkainya meneduhkan ketika
panasnya terik matahari di siang hari. Buahnya manis dan menyehatkan untuk si
konsumennya. Dan terkadang, bunganya cantik untuk dilihat. Ketika tumbuhan mati
dia masih memberikan berbagai manfaat untuk yang lainnya. Daunnya yang layu dan
berguguran dapat dijadikan sebagai kompos. Batangnya yang tumbang dijadikan
sebagai subjek untuk kesejahteraan manusia. Tumbuhan hidup dan matinya seperti
alur yang tidak pernah mati.
Pernah mendengar sabda Rasulullah
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”???
Sepertinya perkataan tersebut dapat dijadikan motto hidup. Namun seringkali
banyak yang bilang “mengikuti perkataan orang lain itu melelahkan, tetapi
mengikuti perkataan Allah itu menenangkan”. Jadi, untuk apa kita membahagiakan
orang lain jika pada kenyataannya perkataan mereka menyakiti hati kita??
Membuat sebuah statement memang mudah, namun untuk yang menjalaninya bisa
dikatakan berkali lipat lebih sulit dari statement yang dibuat.
Jika
kita lebih peka dengan lingkungan, sebenarnya banyak cerita yang bisa diambil
sebagai hikmah tergantung bagaimana kita menilainya. Sebuah cerita pribadi dari
si penulis. Seorang yang sangat bertalenta dalam menari. Dia berlatih keras
untuk menampilkan penampilan-penampilan yang berkelas. Entah berapa kali dia
jatuh, sakit, bahkan terkadang dia cedera, tetapi dia tetap berlatih. Hingga
suatu masa, dia sampai ke titik jenuh untuk berlatih. Lelah mendengarkan
perkataan orang yang hanya bisa menilai tanpa berproses. Dan saat itulah dia
sadar dia sudah tumbuh menjadi sosok yang lebih dewasa. Dia belajar memimpin,
bekerjasama dalam tim, menyatukan pendapat, dan seringkali dia melatih
anak-anak kecil untuk belajar bagaimana untuk menampilkan sebuah penampilan
tari yang sukses dalam sebuah pentas. Dalam kejenuhannya, dia berpikir apakah
dia sudah layak dikatakan seperti tumbuhan yang dedaunannya ketika hidup
memberikan oksigen dan ketika mati sebagai kompos tumbuhan lainnya?? Mungkin
secara logika, iya. Tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan mengajari ilmu
yang dia dapat selama bertahun-tahun kepada anak kecil. Tapi itu bukan yang
diinginkan tuhannya, Allah. Apabila dilihat dari segi agama, wanita yang
seharusnya menggunakan jilbab, rok panjang, dan sebagainya yang mungkin sulit
ditemukan pada diri seorang dancer. Sempat dia berpikir keras untuk berhenti
menari dan menjadi wanita seperti wanita lainnya. Terbang bebas dalam agamanya
seperti burung yang terbang bersama teman-temannya tanpa memikirkan hal lain.
Mungkin mudah saja bagi orang lain untuk berpikiran berhenti menjadi dancer dan
menggunakan hijabnya. Tapi bukanlah hal mudah untuk dia yang sudah melakukan
kegiatannya belasan tahun, dan mungkin sudah menjadi “kebiasaan”. Tetapi
bagaimanapun, pada akhirnya dia berhasil berhenti menari dan Inshaa Allah terus
berhijab.
Jadi,
apa yang bisa diambil dari cerita itu??? Katanya “Allah tidak pernah membiarkan
usaha hambanya sia-sia”, katanya “Allah maha adil”, katanya “selalu ada hikmah
yang bisa kita ambil”??? Iya. Pernyataan itu semua benar. Allah adalah seniman
terhebat sepanjang masa. Tak perlu berusaha menjadi yang terhebat karena yang
terhebat sudah ada pemiliknya. Tak perlu menjadi seniman terpuitis karena yang
terpuitis sudah ada pemiliknya. Cukup menjadi manusia sekadarnya yang berusaha melakukan
perbaikan.
Allah
tidak pernah membiarkan usaha hambanya sia-sia. Penjelasan itu dia dapatkan
ketika berhenti menari dan memperbaiki hidupnya. Dalam usaha dia untuk bekerja
keras belajar menjadi penari terbaik, Allah menitipkan tentang bagaimana menjadi
seorang peminpin yang baik, tentang bagaimana kerjasama dalam tim, tentang
bagaimana harus menerima kekalahan dan kemenangan, tentang bagaimana menghadapi
permasalahan dalam sebuah lingkungan, dan banyak hal lain yang dapat diambil.
Seperti yang sudah dikatakan tadi “Jika kita lebih peka dengan lingkungan,
sebenarnya banyak cerita yang bisa diambil sebagai hikmah tergantung bagaimana
kita menilai”. Dan Allah maha adil. Dia menggantikan sebuah talenta seni dengan
talenta seni yang lain dan lebih bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Apa??
Mungkin hanya sekedar menggambar dan merancang yang masih sulit dilakukan
baginya. Tapi keyakinan Allah menuntunnya untuk belajar lebih banyak tentang
hal itu lebih besar dibandingkan keyakinannya terhadap talenta seni yang tidak
pernah sejalan dengan jalan-NYA. Inshaa Allah, Allah menjaga hati kita semua
yang mau melakukan perubahan.
Karena Allah maha tahu
mana yang terbaik untuk hambanya. Dan perubahan bisa dilakukan kapan saja,
tergantung kapan si pemulainnya akan memulainnya, Yang terdahulu melakukan
perubahan, berarti dia yang berhasil memenangkan alur dalam hidupnya. Dan yang
memberikan perubahan dalam hidup orang lain, seperti tumbuhan yang hidup dan
matinya bagai alur yang tak pernah mati.
Jadi, mungkin bisa
disimpulkan arti kehidupan dari tulisan ini. Kehidupan adalah sebuah cerita
yang diciptakan manusia untuk selalu melakukan perubahan menjadi lebih baik di
jalan-NYA, memberikan manfaat untuk orang lain, hanya untuk mendapatkan ridho-NYA.
Komentar
Posting Komentar